Tata Pencahayaan
JENIS- JENIS
LAMPU
Secara Umum
Terdapat 3 Macam lampu yaitu :
1.
Lampu cahaya
Umum
Yaitu lampu
yang memiliki sifat cahaya yang memancar disebabkan cahaya yang keluar dari
lampu hanya dpantulkan melalui
Cntohnya
adalah jenis lampu hiasan ,lampu flok
2.
Lampu cahaya
khusus
Yaitu lampu
yang cahayanya keluar dpantulkan melalui revektor kemudian di biaskan melalui
lensa. Pembiasan melalui lensa tersebut menyebabkan sorotan cahaya tepadu dan
keluar dengan tajam.
Contohnya:
Jenis2 lampu spot, seperti ellefsoidal, locolites, spherical, mirror.
3.
Lampu cahaya
campuran
Yaitu
sifatnya seperti lampu umum hanya perbedaannya adalah setelah cahaya terpantul
melalui revektor kemudian dibiaskan melalui kaca lampu yang berwarna warni, 1
lampu 1 warna, biasanya merah, hijau, dan putih
Conrohnya:
jenis2 lampu strip seperti lampu border, lampu kaki, lampu beking dan lampu
sikkorama
SARANA
PENGENDALI LAMPU
Sarana
pengendali lampu terdapat 4 hal penting yaitu:
1.
Intensitas
Unruk mengendalikan cahaya lampu dari terang ke gelap atau sebaliknya
biasanya di gunakan alat yang di sebut dimmer. Denagn alat ini masing2 satuan
lampu yang dipasang di ats pentas dapat dikendalikan mulai dari pencahayaan
penuh, perlahan-lahan redup, sampai mati sama skali. Yang menentukan intensitas
cahaya lampu pentas selain dimmer juga kekuatan lampunya (wattnya) dan dimensi
dari rumah lampu tersebut. Seorang piñata cahaya dapat mengatur intensitas
paling tinggi yang di perlukan bagi masin2 daerah panggung yang di kehendaki
pencahayaannya. Tiap2 saluran dimmer dapat digunakan untuk memberi keseimbangan
intensitas cahaya tersebut dari seyiap sumbernya. Secara ideal diharapkan bahwa
skeneri ( suasana gerakgerik di atas pentas ) dari setiap adegan dapat dihasilkan
dari pencahayaan masing2 sumberbya. Adegan berikutnya mungkin akan terdiri
darihasil pencahayaan yang berbeda susunan intensitasnya meskipun sering di
gunakan dalam saluran dimmer yang sama
2.
Warna
Warna juga penting peranannya sebagai alat pengendali intensitas cahayanya.
Di Negara tehnologi yang maju telah lama menggunakan intensitas cahaya listrik
sebagai alat utama cahaya panggung. Pada abat ke 15 tdak saja membedakan
intensitas cahaya lampu antara adegan komedi dan adegan tragedy akan tetapi
juga membedakan tata warna cahayanya. Warna2 yang hangat di gunakan unruk
cahaya pada adegan komedi, sedangkan warna yang dingin di gunakan kan untuk
cahaya adegan tragedy konsebsi warna adegan itu masih secara umum dan masih
banyak digunakan hingga saat ini.namun juga banyak sekali penemuan-penemuan
warna cahaya yang di ciptakan secara artistic
Penggunaan warna cahaya di panggung sangat menarik oleh karna sifat2nya
yang unik. Di satu pihak ia memiliki sifat objektif oleh karna ukurannya sudah
pasti misalnya sumber cahayanya , kekuatan lampunya, rumah lampunya, medianya
atau filter warna semuanya sudah pasti. N namun sorotan warna cahaya lampu itu
ketika memantul dari benda atau pemerang yang kena cahay maka pantulan warna
nya yang sampai ke mata penonton akan berubah. Dilain pihak , warna memiliki
sifst supjektif atau memiliki factor sikologis karna kemauan sang sutradara
yang lebih tertarik pada pantulan war2 pada penonton . dengan demikian di
butuhka kemahiran sendiri bagi seorang peñata cahaya untuk mengolah faktor2
objektif dan supjektif . tidak saja dibutuhkan pengetahuan yang mendalam juga
pengalaman yang matang untuk mendapakan hasil sebaik2nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar