Jumat, 21 September 2012

Cerita

KETIKA SUCI PULANG SEKOLAH

Siang itu suasana panas sekali. Terik matahari bagaikan mamanggang bumi. Ketika bel berbunyi, Suci bergegas mengemasi buku-bukunya . Ia ingin segera tiba di rumahnya. Segelas es teh kesukaannya sudah menari-nari di benaknya.
Dalam perjalanan pulang, Suci berpapasan dengan Pak Ujang.  Tanpa diduga, lelaki setengah baya itu menghentikan langkahnya.
“selamat siang, Suci! Baru pulang dari sekolah?” tanya pak Ujang.
“ Eh, pak Ujang!selamt siang, pak, ada keperluan dengan saya,pak?” jawab Suci.
“ oh, iya ! begini. Bapak sebernya ingin sekali bertemu dengan pak Arif. Tapi beliau tampaknya sibuk sekali. Bagaimana, ya?”
“ iya, pak. Akhir akhir ayah memang sering pergi demi keperluan bapak-bapak petani disini, termasuk pak Ujang. Ayah ingin menjual hasil pertanian yang dikelolah KUD dengan harga yang lebih pantas. Tapi, hari ini ayah ada di rumah, pak! Seandainya pak Ujang ingin bertemu, bisa kok!”
“ Emm, kalau begitu tolong sampaikan kepada pak Arief.  Selepas magrb n anti, saya akan datang kerumah. Sampaikan kepada beliau bahwa saya inginn meminjam pupuk di KUD.”
“ Iya, pak Ujng. Pesan pabak pasti akan saya sampaikan kepada ayah.”
Belum sempat pak Ujang mengucapkan terima kasih, tiba-tiba terdengar deru kendaraan bermotor. Tak lama kemudian, seorang lelaki tertutup jangkung turun dari kendaraan. Beliau adalah pak Burhan, pegawai penyuluh pertanian lapangan (PPL).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar