Kamis, 20 September 2012

Contoh Makala


BAB I
SELAYANG PANDANG
DESA LEPPANGANG


1.1          Asal Kata Leppangang
Pada masa kerajaan, dalam perjalanannya  Arung atau Mangkau bersama abdinya “singga beristirahat” yang dalam bahasa daerah bugis berarti “alleppang Mappesau” karena terkesan dengan keramahan penduduk dan kenyamanan serta keamanan di kampung ini.

Dalam sejarah awal mula terbetuknya Kabupaten Pinrang tercatat pula, bahwa dengan berbagai macam pertimbangan kampung ini dipilih sebagai tempat mempertemukan para pemimpin pemerintahan dalam membicarakan pembagian wilaya-wilaya pemerintahan.

Sebagai wujud kebahagian dan kebanggaan tersendiri bagi rakyat kampung serta demi mengabadikan sejarah yang kelak akan diwariskan kepada anak cucu, maka disepakatilah pemberian nama kampung dengan nama “Leppangang” yang berasal dari kalimat “Alleppang Mappisau” . Penggunaan nama “Leppangang” selanjutnya dipakai setelah diputuskan Kempung Leppangang bersama beberapa kampung disekitarnya ditetapkan sebagai satu wilayah pemerintahan yang devenif di mana kampung Leppangang sebagai pusat pemerintahan.

1.2          Desa Leppangang.
Awal mula terbetuknya Desa Leppangang mencakup wilayah kampung Masolo, Pincara, Sali-Sali, SengaE, Sempang dan Leppangang sendiri  namun  dengan adanya pemekaran desa yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah, maka kampung yang dulunya masuk wilayah Leppangang berdiri sendiri dan kampung Leppangang menjadi satu Wilayah Desa Yang devenitif.

Desa Leppangang termasuk wilayah Kecamtan Patampanua Kabupaten Pinrang yang berjarak ± 5 Km dari pusat pemerintahan Kecamatan Patampanua dengan luas wilayah 561,89 Ha yang berbatasan dengan ;
·         Sebelah utara Desa Pincara
·         Sebelah Timur Kelurahan Tonyamang
·         Sebelah Selatan Desa Mattiro Ade
·         Sebelah Barat Kecamatan Cempa.

Desa Leppangang saat ini terdiri dari 2 Dusun yang meliputi 4 RW dan 8 RT dengan Jumlah KK 642.Jumlah penduduk 2.458 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.170 jiwa dan perempuan 1.288 jiwa. Mata pencaharian pada umumnya Bergerak dibidang pertanian dengan presentase 90 % bergerak dibidang pertanian dan selebihnya bergerak dibidang jasa dan perdagangan.

Sejak ditetapkan sebagai satu wilayah Desa yang devenif pada tahun 1955 Desa Leppangang dipimpin oleh Kepala desa sebagai berikut ;
1.    Muhammad Tahir                   Periode tahun              1955 s/d 1965
2.    Muhammad Yasin                  Periode tahun              1965 s/d 1970
3.    Andi Baso Kerrang                  Periode tahun              1970 s/d 1972
4.    Andi Azis Bau Polo                 Periode tahun              1972 s/d 1975
5.    Muhammad Ali                       Periode tahun              1975 s/d 1978
6.    Zainuddin                                Periode tahun              1978 s/d 1983
7.    Andi Thamrin Riu                    Periode tahun              1983 s/d 1988
8.    H. Muslimin Niskar                 Periode tahun              1988 s/d 2001
9.    Drs. Badaruddin                      Periode tahun              2001 sampai sekarang

1.3       Visi dan Misi
1.3.1    Visi
“Peningkatan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan ketakwaan dalam mengembangkan potensi menuju masyarakat yang sejahtera, aman, sehat dan bermartabat”

1.3.2    Misi
1.    Peningkatan kwalitas sarana dan prasarana.
2.    Pemberdayaan masyarakat.
3.    Optimalisasi penerapan Tehnologi Tepat Guna (TTG) yang berwawasan lingkungan.
4.    Pengembangan olahraga, seni dan budaya.
5.    Mewujudkan lingkungan yang sehat secara terpadu.
6.    Optimalisasi fungsi Poskamling.























BAB II
INDIKATOR
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA LEPPANGANG

2.1       Pendidikan.
Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam pembangunan bangsa dan Negara, hal ini sangat disadari sehingga Pemerintah Desa Leppangang terus berupaya semaksimal mungkin mensukseskan segala program Pemerintah baik Pusat maupun daerah dengan memanfaatkan segala potensi/keunggulan yang dimiliki.

2.1.1      Potensi yang dimiliki ;
1.    Gedung SLTP                                     1 Buah
2.    Gedung SD                                         2 Buah
3.    TK satu atap                                        1 Buah
4.    PAUD                                                  1 Unit
5.    TK/TPA                                               1 Unit
6.    Perpustakaan Masjid                          1 Unit
7.    Kejar Paket C                                     1 Unit
8.    Emrio sanggar seni dan budaya         1 Unit

2.1.2      Perestasi yang dicapai ;
1.    Tingkat kelulusan SLTP 100   % Ta. 2008-2009 dan 100 % 2009-2010
2.    Tingkat kelulusan SD  100 % Ta. 2008-2009 dan 100 % 2009-2010
3.    Juara 1 Lomba Tari Mappadendang tingkat Kabupaten.
4.    Dan beberapa kategori dalam setiap lomba dibidang olahraga.

2.1.3      Kendala yang dihadapi ;
1.    Minimnya informasi perkembangan ilmu dan tehnologi.
2.    Minimnya sarana pendukung disetiap kegiatan.
3.    Kurangnya tenaga terampil dan propesional dalam memberikan bimbingan.
4.    Tidak adanya gedung yang representative dalam pengembangan sanggar kegiatan pemuda dan remaja di bidang seni, budaya dan olahraga.

2.1.4      Upaya yang dilakukan ;
1.    Inventarisasi warga buta aksara
2.    Sosialisasi pentingnya Pendidikan Usia Dini (PADU) dan Taman Kanak (TK)
3.    Sosialisasi Wajib Belajar (Wajar) Sembilan tahun.
4.    Pengembangan dan pelatihah Peningkatan Kapasitas Masyaraka (PKM)
5.    Pengembangan sanggar seni dan budaya bagi remaja dan anak-anak.
6.    Pemberdayaan Pemuda Remaja Masjid (PRM) dalam pengembangandan pengelolaan  Taman Kanak-kanak/Taman Pendidikan Al-Qur’an (TK/TPA)
7.    Berupaya mengaktifkan kembali Perpustakaan Masjid.

2.2       Kesehatan.
            2.2.1    Potensi yang dimiliki ;
1.    Gedung PUSTU                                                                     1          Unit
2.    POSYANDU sementara                                                         2          Unit
3.    Kader Posyandu                                                                     10        Orang
4.    Lokasi Pembangunan gedung POSYANDU                          2          Titik

2.2.2    Prestasi yang dicapai ;
Penetapan Desa Leppangang sebagai Desa SIAGA oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, ini sejalan dengan kempuan menekan angka kematian ibu hamil, bayi dan balita.

Pelayanan terhadap Lansia akan terus ditingkatkan seiring tingginya kepercayaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan dan pengidentifikasian kesehahatan.



            2.2.3    Kendala yang dihadapi ;
1.    Tidak adanya pelatihan Kader posyandu yang kontinyu sebagai peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2.    Minimnya anggaran untuk insentif kepada kader POSYANDU.
3.    Belum adanya Gedung yang reperenstatif.

3.2.4      Upayah yang dilakukan
1.    Pendekatan dan mempererat silaturahmi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kader dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
2.    Melibatkan Kader pada kegiatan-kegiatan lain yang memiliki nilai ekonomi.
3.    Memproritaskan pengadaan gedung Posyandu untuk rencana pembangunan tahun anggaran 2010

2.3    Ekonomi.
2.3.1      Potensi yang dimiliki ;
1.    Lembanga keuangan BMT PUAP                                          1          Unit
2.    Kelompok Simpan Pinjam.                                                     4          Kelompok
3.    Kelompok Usaha Bersama                                                    4          Kelompok
4.    Usaha Sektor ril                                                                      26        Unit
5.    Usaha Kelompok Tani                                                            5          Unit
6.    Usaha Industri Penggilingan gabah                                       4          Unit
7.    Usaha Perdagangan hasil bumi                                              5          Orang
8.    Usaha Peternakan Unggas                                                    7          Unit
9.    Usaha Ternak sapi                                                                  2          Unit
10.  Lahan Pertanian padi sawah                                                  415      Ha
11.  Lahan perkebunan                                                                  132      Ha
12.  Usaha Perbengkelan                                                              3          Unit
13.  Jasa anggkutan                                                                      5          Unit
14.  Usaha Jasa panen padi dan jagung                                       9          Unit

2.3.2      Prestasi yang dicapai ;
Lembaga keuangan BMT PUAP yang dikelolah oleh Gapoktan Ada Gau ditetapkan sebagai pengelola tebaik se-Kabupaten Pinrang dan beberapa prestasi lain yang diaraih sesuai dengan spesifikasi lembaga yang ada.

            2.3.3    Kendala yang dihadapi ;
1.     Minimnya kemampuan dalam pemanfaatan tekhnologi.
2.    Belum adanya pola kemitraan yang terbaik antara petani dan pengusaha.
3.    Tidak adanya menejemen yang baik.
4.    Minimnya keterampilan dalam mengembangkan usaha.

2.4       Keamanan dan Ketertiban.
              Saat ini Desa Leppangang memiliki 5 unit Poskamling, 3 unit di bangaun melalui swadaya. Ke-5 Poskamling tersebut diaktifkan oleh masyrakat yang digerakan oleh Kepala Dusun, RW dan RT diwilayah masing-masing dan dibina oleh Babinkantibmas dan Babinsa Desa Leppangang.

              Tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan ketertiban, masyarkat bahu membahu mengaktipkan Poskaling. Proses pelaksanaan dilaksanakan secara bergilir. Biaya operasional berupa konsumsi pun dilakukan dengan swadaya dari beberapa masyarakat. Sumua ini berjalan secara sukarela tanpa adanya sangsi yang mengikat.

2.5       Partisipasi Masyarakat.
Gotong royong adalah  budaya bangsa yang harus terus dipertahankan dalam menghadipi era mederinisasi yang terkadang tidak berpihak pada pengembangan budaya dan karakter masyarakat khususnya generasi muda.

Pendekatan secara persuasip terus dilakukan dalam membangun sinerji yang positif antara pemerintah dan masyarakat, memberikan pelayanan prima adalah kunci utama untuk meraih simpati masyarakat karena tidak bisa dipungkiri tertanamnya keyakinan negatif bahwa kewajiban untuk membangun bangsa dan Negara adalah kewajiban mutlak bagi penyelenggara Negara dalam hal ini pemerintah.

Penyampaian program dengan bijak akan memupuk rasa memiliki sehingga program pembengunan partisifattif dapat diwujudkan, hal ini dapat dilihat dari berbagai keberhasilan yang telah dirai, diantaranya ;
1.    Pembangunan 3 unit Poskamling adalah swadaya murni dari masyarakat.
2.    Pembahasan lahan untuk pembangunan gedung Posyandu 2 tempat dengan nilai Rp. 10.000.000,- adalah swadya murni dari masyarakat.
3.    Gotong royong perbaikan saluran tersiar dan pembuangan.
4.    Penyelenggaraan kantibmas dan operasionalnya adalah swadaya masyarakat.
5.    Pembebasan Lahan untuk jalan tani senilai Rp. 23.000.000,-
6.    Pengadaan Mesin diesel listrik) dan kursi.
7.    Dan hal-hal lain yang sipatnya tidak mengikat yang kedepannya diharapkan membudaya ditengah-tengah masyarakat.

2.6       Penyelenggaraan Pemerintahan.
Kemampuan menejerial yang baik akan mendukung jalannya pemerintahan dalam suatu wilayah. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta sinejisitas antar lembaga pemerintahan akan memberikan kekokohan pemerintahan yang merupakan satu kesatuan yang tidak bias dipisahkan.

Hal-hal yang dapat jadi tolak ukur kesuksesan penyelenggaraan pemerintahan adalah ;
1.    Penyusunan RPJMDes.
2.    Terbentuknya Tim Penyusunan rencana Peraturan Desa (Perdesa) tentang Pendapatan dan Belanja Desa.
3.    Melahirkan kesepakatan atas penetapan Lokasi Pembangunan Gedung Kantor Ursan Agama Kec. Patampanua.
4.    Pelaksanaan ADD tahun anggaran 2008-2009 dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan Peraturan dan mekanisme (permendagri Nomor 37 tahun 2007) dengan presentase 65% untuk Program Pemberdayaan Masyarakat.
5.    Kemampuan menentukan dan menyepakati skala prioritas pada setiap penyusunan rencana kerja 1 tahun.
6.    Kemampuan menyepakati kesanggupan swadaya atas pembuatan badan jalan tani ± 500 m.
7.    Kemampuan menyepakati kesanggupan swadaya atas penyiapan lokasi pembangunan gedung Posyandu 2 unit.
8.    Kemampuan menyelesaikan beberapa perselisihan antara masyarakat.
9.    Kemapuaan memediasi dan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti ;
·         Pemilukada tahun 2008 dan 2009
·         Pemilu 2009 yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10.  Kemampuan menyepakati, mengaplikasikan, menerapakan dan menyelesaikan semua kebijakan, program dan rencana kerja dengan baik.
11.  Berbagai kesepakatan atas pelaksanaan kebijakan atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Desa Leppangang seperti MUSDA VI BAKPRMI 2010.
12.  Dan kesepakatan-kesepakat lain yang tidak dituangkan dalam dokumen.

2.7       Lembaga Kemasyarakatan.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan di bentuk atas dasar musyawarah mupakat, baik yang menyesuaikan dengan struktur  pemerintahan Desa, kebijakan pemerintah, program pemerintah dan Lembaga yang terbentuk atas prakarsa masyaraka di harapkan mampu menjadi bagian dari keberhasilan pembangunan Desa Leppangang yang diharapkan bergerak sesuai dengan bidang masing-masing, diantaranya ;

1.    Lembaga dibidang pertanian.
2.    Lembaga-lembaga yang dibentuk dengan adanya program PNPM-Mandiri Perdesaan dan program lainnya.
3.    Lembaga kepemudaan.
4.    Lembaga Sosial.
5.    Lembaga Seni Budaya.
6.    Lembaga Keagamaan
.
Dilatar belakangi oleh kemampuan pinansial dan ilmu pengetahuan dari pelaku yang ada menjadi kendala dalam pengembangan dan pengoptimalan peran dalam pembangunan di era sekarang ini. Kemampuan memanfaatkan tehnologi bukanlah hal yang mudah sehingga dibutuhkan pendampingan atau mediasi.

Lembaga-lembaga ini akan terus diberi ruang untuk berperan dan melaksanakan program kerja sehigga mampu berdaya guna. Lengkah mediasi yang dilakukan akan terus dikembangkan sehingga kedepan desa ini mampu meningkatkan status dari Desa Swadaya menjadi Desa Swakarsa atau bahkan Desa Swasembada.

2.8       Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Desa Leppangang saat ini telah memiliki sekretariat di gedung kantor Desa Leppangang, dengan didukung oleh sumber daya Manusia (SDM) pengelolahan administrasi dan pelaksanaan program kerja terus dijalankan sehingga keberadaan TP. PKK cukup memberikan arti dalam proses pembangunan Desa.

Berangkat dari potensi yang dimiliki TP. PKK Desa Leppangang ditetapkan sebagai Juara 1 Lomba Administrasi Tingkat Kecamatan Patampanua dan senantiasa aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan baik ditingkat Kecamatan, Kabupaten, maupun ditingkat Propinsi.

Prestasi yang lebih membanggakan adalah kemampuan TP. PKK Desa dalam melaksanakan segala program kerja yang telah disepakati, diantaranya ;
1.    Kemampuan menempatkan TP. PKK sebagai bagian dalam pembangunan Desa.
2.    Kemampuan meningkatkan pelaksanaan 10  program PKK
3.    Meningkatkan peran kelompok dasa wisma dan kader PKK Desa.
4.    Mengimplementasikan program pemberdayaan perempuan dalam kerangka kesetaraan gender.

                        Ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan secara kontinyu, diantaranya ;
1.    Melibatkan TP. PKK dalam pembangunan.
2.    Mendorong penataan kelembagaan dan proses kaderisasi dalam mengoptimalkan pelaksanaan 10 program PKK.
3.    Mendukung pembiayaan pelaksanaan program.























BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.    Kesimpulan
Penyelenggaraan Pemerintahan di Desa Leppangang sudah cukup efektif ditinjau dari realisasi tugas dan fungsi serta realisasi program kerja yang sebagian besar dapat terlaksana walaupun dibidang-bidang tertentu ada yang mengalami hambatan.

Urusan pemerintahan telah disesuaikan dengan kebutuhan yang tentunya tetap memperhatikan prinsip efesiensi dan akuntabilitas. Kemampuan personiliti akan terus ditingkatkan melalui pelatihan dan semacamnya guna lebih memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2.    Saran
Aparat pemerintahan seyogianya berpenampilan professional, taat terhadap hukum, rasional, demokratis, inovatif, mandiri dan memiliki integritas yang tinggi serta menjunjung tinggi etika adminstrasi public dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

            Peningkatan profesionalisme aparatur harus ditunjukkan dengan mengupayakan terlembagakannya karekteristik yang baik serta mampu menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar